Selasa, 21 Oktober 2025

BMKG Ingatkan Kondisi Cuaca Panas di Indonesia

Selasa, 21 Oktober 2025 15:28
Ilustrasi Cuaca Ekstrem (Dennis A. Pratama)
Ilustrasi Cuaca Ekstrem (Dennis A. Pratama)

Suara Pembaca, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prediksi terbaru prospek cuaca di Indonesia untuk sepekan ke depan, mulai Selasa (21/10) sampai (27/10) nanti. BMKG mengingatkan adanya potensi hujan sepekan ke depan. Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai cuaca panas di siang hari.

Berdasarkan penjelasan BMKG, sebagian wilayah Indonesia bagian selatan mengalami cuaca panas selama sepekan terakhir. Dengan suhu maksimum bervariasi di setiap wilayah, tercatat beberapa diantaranya Kertajati, Jawa Barat (36,4°C), Surabaya, Jawa Timur (37,4°C), serta Karanganyar, Jawa Tengah (38,2°C).

Di sisi lain, hujan dengan intensitas sangat lebat masih terjadi di sebagian wilayah Indonesia lainnya. Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, hujan sangat lebat (curah hujan >100 mm/hari) terjadi di Gunung Sitoli, Sumatra Utara (121,5 mm/hari), Nangapinoh, Kalimantan Barat (110.6 mm/hari), Tapanuli Tengah, Sumatra Utara (157,2 mm/hari), Nagan Raya, Aceh (154,4 mm/hari).

Sepekan ke depan, potensi hujan diprediksi meningkat di sebagian wilayah Indonesia. Meliputi sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, serta sebagian kecil Pulau Papua. Peningkatan ini berkaitan dengan faktor dinamika atmosfer pada skala global, regional, dan lokal turut memberikan kontribusi terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia" jelas BMKG.

Selanjutnya, aktifnya gelombang atmosfer di sebagian wilayah Indonesia, keberadaan siklon tropis, bibit siklon tropis dan sirkulasi siklonik. Serta, aktor lokal di masing-masing wilayah yang dapat memicu kondisi atmosfer yang relatif labil, sehingga mendorong terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

"Meski demikian, cuaca panas pada siang hari masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Indonesia. Tetap gunakan tabir surya dan cukupi asupan cairan tubuh, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu pada masa peralihan,” tulis BMKG.

"Mempertimbangkan peningkatan potensi hujan dalam waktu mendatang, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, genangan, dan longsor yang berdampak pada aktivitas harian maupun transportasi," lanjutnya.

Adapun fenomena lain yang turut memengaruhi kondisi cuaca di Indonesia adalah keberadaan Bibit Siklon Tropis "Fengshen" yang terpantau berada di Laut China Selatan serta Bibit Siklon Tropis 95S 95S terpantau berada di Samudra Hindia Barat daya Bengkulu, yang membentuk perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di Pesisir Barat Bengkulu hingga Lampung bagian Utara, dan di Samudra Hindia Barat Daya Lampung.

"Selain itu, Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudra Pasifik Utara Pulau Halmahera, dan Laut Jawa Bagian timur, yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) memanjang di Pulau Halmahera, Laut Sulawesi, Samudra Pasifik Utara Papua Barat, Laut Jawa Bagian barat, dan Laut Flores. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut," tulis BMKG.

LOGIN

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

DAFTAR

Sudah Memiliki Akun Login di Sini

RESET PASSWORD

Masukan alamat email yang terdaftar untuk mereset password