Jumat, 19 September 2025

Emas, Reksa Dana dan Saham, Mana Investasi yang Terbaik?

Kamis, 18 September 2025 22:20
Grafis Bursa IHSG (Dok Freepik)
Grafis Bursa IHSG (Dok Freepik)

Suara Pembaca, Jakarta - Emas, reksa dana hingga saham adalah instrumen investasi yang bisa menjadi pilihan. Risiko dari ketiga instrumen tersebut juga berbeda-beda.

Emas misalnya, disebut sebagai lindung nilai dan dinilai sebagai instrumen yang minim risiko. Emas cocok digunakan sebagai instrumen investasi jangka panjang dan tetap menjadi pilihan di tengah berbagai kondisi ekonomi.

Saat ini, investasi emas bisa dimulai dengan Rp 100 ribuan, cocok untuk pemula yang ingin investasi emas namun dengan budget yang minim. Caranya, bisa menabung emas di Pegadaian tanpa perlu repot pergi ke toko emas.

Selanjutnya adalah reksa dana. Instrumen investasi yang satu ini cocok untuk profil risiko moderat, konservatif hingga agresif. Bisa dimulai dari Rp 100 ribuan bahkan Rp 10 ribu, reksa dana bisa diakses dengan mudah hanya melalui ponsel.

Jika Anda tertarik investasi reksa dana, Anda bisa membeli melalui bank, sekuritas, bahkan melalui aplikasi yang saat ini banyak tersedia. Jika anda adalah orang yang sibuk dan merasa tidak punya waktu memantau pasar, reksa dana bisa menjadi pilihan. Sebab, ada Manajer Investasi (MI) yang akan mengelola dana investasi Anda.

Berikutnya adalah saham. Saat ini, investasi saham tidak hanya dilakukan oleh orang yang "berkantong tebal". Investor pemula juga sudah bisa investasi di instrumen yang satu ini. Dengan modal minim, investasi saham bisa dilakukan. 

Dengan catatan, baca dengan teliti laporan keuangan perusahaan dan melakukan analisa sampai menemukan saham yang cocok untuk dibeli. Investasi saham biasanya dilakukan untuk tujuan jangka panjang. Namun, tidak menutup kemungkinan investasi saham untuk tujuan jangka pendek.

Lantas, dari ketiga instrumen tersebut mana yang paling baik?

Setiap instrumen investasi memiliki risiko dan keunggulannya masing-masing. Anda bisa memilih instrumen investasi berdasarkan tujuan keuangan. Misalnya tujuan keuangan jangka pendek untuk dana darurat bisa memilih reksa dana pasar uang.

Kemudian, untuk tujuan keuangan jangka menengah seperti biaya pendidikan, Anda bisa memilih reksa dana obligasi (pendapatan tetap). Selanjutnya untuk tujuan jangka panjang Anda bisa memilih investasi emas serta saham.

Namun, jika profil risiko Anda adalah konservatif, Anda bisa memilih reksa dana untuk semua tujuan keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sebab, dari sekian banyak instrumen investasi, yang paling penting adalah nyaman atau tidak seseorang dengan instrumen investasi yang dipilih.

Jika Anda sudah merasa nyaman dan bisa tidur nyenyak, artinya Anda telah memilih instrumen investasi yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan. Yang paling penting juga adalah jangan FOMO alias ikut-ikutan orang lain. Sebab, profil risiko, tujuan keuangan hingga nominal investasi setiap orang berbeda-beda.

LOGIN

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

DAFTAR

Sudah Memiliki Akun Login di Sini

RESET PASSWORD

Masukan alamat email yang terdaftar untuk mereset password