2 Bulan BI Rate Turun, Ini Dampaknya Bagi Masyarakat
Kamis, 21 Agustus 2025 20:19

Suara Pembaca, Jakarta - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5%.
Ini artinya BI rate turun selama dua bulan beruntun, setelah pada sebelumnya pemangkasan juga dilakukan sebesar 25 bps. Penurunan ini tentunya akan memberikan efek positif.
Salah satunya adalah penurunan suku bunga kredit yang ditawarkan oleh bank. Hal ini membuat pinjaman menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat dan pelaku usaha, mendorong mereka untuk melakukan investasi dan konsumsi.
Terkait hal ini, Direktur Operations PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Timothy Utama mengatakan transmisi ke penurunan bunga kredit Bank Mandiri masih menyesuaikan dengan pasar.
"Jadi kalau bunga kredit selalu akan melihat kan tergantung daripada risikonya, jadi dengan hal yang sama, karena pada dasarnya bunga kredit itu ditopang oleh pendanaan. Jadi kalau pendanaan masih mahal ya bunga kredit menyesuaikan, pendanaan turun bunga kredit menyesuaikan dengan catatan risikonya terjaga," jelasnya.
Efek positif selanjutnya adalah pertumbuhan ekonomi. Sebab dengan suku bunga yang rendah, pelaku usaha lebih mudah mendapatkan pinjaman untuk mengembangkan bisnis mereka. Ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Direktur Utama PT Bank Mega Syariah (BMS), Yuwono Waluyo menyebut langkah pemangkasan BI Rate ini sudah dinanti-nantikan oleh pasar. Maka demikian, penurunan suku bunga acuan yang terbaru ini akan mendorong perekonomian lebih baik lagi.
"Karena akan mudah lagi, jadi ekonomi masih bisa akan bergerak jadi lebih baik lagi, karena situasi ini saya kira menjadi ditunggu untuk industri perbankan," katanya.