Kamis, 28 Agustus 2025

Permintaan Turun, Developer Ogah Bangun Apartemen di Jabodetabek

Senin, 11 Agustus 2025 21:43
Ilustrasi Apartemen
Ilustrasi Apartemen

Suara Pembaca, Jakarta - Head of Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo mengungkapkan bahwa saat ini pengembang properti khususnya apartemen, cenderung menahan diri untuk melakukan pengembangan baru. Hal ini mempertimbangkan masih banyaknya pasokan proyek eksisting yang belum laku terjual di pasaran.

Dia memperkirakan permintaan apartemen di Jabodetabek pada semester I-2025 mengalami penurunan sekitar 60% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Penurunan apartemen jual pada pasar primer banyak dipengaruhi dengan adanya persaingan dengan pasar sekunder," ujarnya.

Adapun penjualan terbanyak masih terjadi di luar Jakarta, tepatnya di Tangerang dan Bekasi. Pada periode yang sama, tercatat penjualan terbanyak berada pada apartemen segmen menengah atas dengan rentang harga Rp 22 juta – Rp 35 juta per meter persegi.

Sementara itu, Head of Research JLL Indonesia, Yunus Karim menyampaikan, peluncuran proyek baru masih terbatas. Dia mencatat hanya satu proyek baru yang diluncurkan di Bekasi sebagai kelanjutan dari proyek yang sudah ada. Sementara itu, ada beberapa proyek Jakarta, Bogor dan Bekasi yang telah mencapai tahap penyelesaian dan sedang dalam proses serah terima.

"Hal ini merupakan respons pengembang terhadap permintaan yang cenderung masih terbatas, sehingga pengembang lebih fokus untuk menjual unit yang ada atau telah diluncurkan. Pasar secara keseluruhan terpantau masih dalam tahap hati-hati," ungkap Yunus.

Aktivitas penjualan terkonsentrasi pada proyek-proyek yang berlokasi strategis di area premium dan proyek yang mendekati tahap penyelesaian konstruksi. Secara harga, Yunus melihat harga segmen kondominium mengalami kenaikan moderat, terutama di segmen mewah (luxury).

Meskipun proyek-proyek mewah mengalami kenaikan harga, mayoritas pengembangan di segmen kondominium telah mempertahankan harga yang cenderung stabil. Begitu pula dengan harga di wilayah Bodetabek yang relatif stagnan.

"Saat ini, faktor keterjangkauan masih menjadi faktor utama, dengan unit terkecil menjadi pilihan utama di sebagian besar proyek Bodetabek. Hal ini menegaskan pentingnya strategi pengembangan yang tepat sasaran dan responsif terhadap kebutuhan pasar," tutupnya.

Topik

LOGIN

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

DAFTAR

Sudah Memiliki Akun Login di Sini

RESET PASSWORD

Masukan alamat email yang terdaftar untuk mereset password